Archive for the Cerpen Category

Cerpen : Pengadilan

Posted in Cerpen on 21/02/2011 by ruangfahriasiza

(Dimuat di Tribun Jabar, Minggu 20 Februari 2011)

HARTOTO dituduh korupsi. Satpam menangkapnya. Lalu pimpinan menginterogasinya. Kemudian dibawa ke polisi. Disidik dan berkasnya dikirim ke Pengadilan. Di pengadilan, dia dihadapkan pada tiga orang hakim yang sudah punya nama. Jaksa penuntut umumnya pun bukan sembarangan. Hartoto enggan memakai pengacara. Bukan karena tidak yakin pengacara akan membelanya mati-matian, tapi Hartoto sanggup mengatasinya sendiri. Dia yakin, dirinya sebersih kertas putih.

Continue reading

Advertisement

Cerpen : Marto Memetik Bulan

Posted in Cerpen on 16/12/2010 by ruangfahriasiza

Cerpen ini dimuat di antologi SURAT BUAT ABANG, 2005

YANG selalu dipikirkan Marto, hanya bulan. Terutama pada saat malam purnama. Marto bersikeras untuk bisa memetiknya. Dia berpikir, kalau memetik bulan tidak berbeda dengan memetik kelapa.

“Soalnya, kalau saja ada pohon bulan, seperti pohon kelapa, aku pasti dapat memetik bulan,” Marto tiba pada kesimpulannya. Setiap malam, yang ditunggu Marto hanya bulan. Saat senja tiba, Marto sudah duduk di beranda depan rumahnya yang di samping kanan kiri dipenuhi rimbunnya pohon cabe yang ditanamnya. Matanya lurus menatap langit. Bercahaya, penuh harapan yang melambung-lambungkan sukmanya. Yang diperhatikannya hanya bulan. “Satu saat, aku pasti akan memetiknya,” katanya pada angin dengan keyakinan setinggi puncak langit.

Continue reading

Cerpen : OPS!

Posted in Cerpen on 13/12/2010 by ruangfahriasiza

Dimuat di Harian Global, Sabtu, 11 Desember 2010

SUPERMAN diundang ke sebuah seminar yang diadakan di hotel berbintang lima di Jakarta. Manusia baja dari planet Krypton itu datang tepat pada waktunya. Orang-orang terpana melihat kegagahannya. Lampu blizt para fotografer dari berbagai media massa berkilat-kilat. Para reporter televisi dan radio sibuk melakukan liputan langsung. Suasana ramai, menggema.

Superman ternyata lebih gagah daripada yang ada di komik, novel, serial teve maupun dalam film layar lebar. Baju biru ketat yang terbuat dari bahan anti api, peluru, rudal maupun nuklir pas sekali pada tubuhnya yang berotot.

Continue reading

Cerpen : ILUSI

Posted in Cerpen on 07/12/2010 by ruangfahriasiza

Buat Mas Rachmat Budi Muliawan dan Sungging Raga

WANITA yang kira-kira berusia tiga puluh tahun itu  membelalakkan matanya. Ketenangan hatinya kini berganti dengan sebuah tekanan yang menyentak ke tulang sumsum bagian terdalam. Begitu menyengatnya hingga dia berulangkali menelan ludahnya yang terasa sangat pahit.

“Kau tidak salah omong, Pak?!” suaranya agak tersedak dengan mata masih membeliak.

Continue reading

Cerpen : Dalam Ruang

Posted in Cerpen on 23/11/2010 by ruangfahriasiza

Dimuat di Tribun Jabar, Minggu, 14 November 2010

DI sebuah ruang, terjadi sidang. Para hulubalang yang biasanya tidur di sudut-sudut sambil menurunkan kursinya hingga sosoknya tidak bisa terlihat dari depan, atau diam-diam mengeluh, “Kapan selesainya? Ngantuk!” kini semua menjadi naga. Saling berdiri dengan telunjuk ditegakkan, membusungkan dada agar terlihat kamera televisi. Ini kesempatan bagus, karena posisi menentukan prestasi. Yang duduk di pojok, mengambil Blackberry yang bergetar, ada tulisan, “Aku sudah nunggu lama nih, Om.” Buru-buru dibalasnya, “Sebentar ya. Ini ada yang lebih penting. Kesempatan buat unjuk gigi.” Lalu dengan angkuh dimatikan BB-nya.

Continue reading

Cerpen : Sebuah Senyum

Posted in Cerpen on 19/08/2010 by ruangfahriasiza

Dimuat di Sumut Pos, Minggu, 15 Agustus 2010

SETIAP berangkat atau pulang bekerja, Syarif pasti melihat lelaki muda itu penuh semangat menyapu jalan. Sapu lidi bertangkai bambu panjang dan seragam kuning-kuning yang mulai kumal selalu jadi pemandangan pada sosok itu. Gerakannya membuang sampah yang kerap menyebarkan bibit penyakit tak pernah berubah. Cepat. Tangkas dan bergairah tinggi.

Bila hari Minggu seperti ini, sejak pukul enam pagi hingga pukul dua siang nanti, jalan protokol ini selalu ramai oleh orang-orang berdagang. Dari mulai buatan Jepang, Cina, sampai Indonesia pun tersedia. Dari mulai pakaian hingga kendaraan bermotor pun ada.

Continue reading

Cerpen : Tarian Kupu-Kupu

Posted in Cerpen on 19/08/2010 by ruangfahriasiza

Dimuat di tabloid NOVA, No. 1172/XXIII, 9 – 15 Agustus 2010

“BAPAKMU mana?”

“Bapakku sudah mati. Bapakmu?”

“Hmm… bapakku, sudah kuanggap mati.”

Penggalan percakapan itu masih menari-nari di bantaran benakku, tanpa menyisihkan sedikit pun suasana lalu yang tergambar. Kala itu kami duduk berdua, di batang pohon yang menjorok ke sungai beraliran deras. Senja telah menyebar menyingkap siang yang meranggas.

Seharusnya tempat yang tidak nyaman itu membuat kami gemetar, karena bisa saja batang pohon itu tiba-tiba menghempas ke sungai dan menggulung kami dalam derasnya aliran.

Continue reading