Buat Mas Rachmat Budi Muliawan dan Sungging Raga
WANITA yang kira-kira berusia tiga puluh tahun itu membelalakkan matanya. Ketenangan hatinya kini berganti dengan sebuah tekanan yang menyentak ke tulang sumsum bagian terdalam. Begitu menyengatnya hingga dia berulangkali menelan ludahnya yang terasa sangat pahit.
“Kau tidak salah omong, Pak?!” suaranya agak tersedak dengan mata masih membeliak.